Tidak
sedikit masyarakat yang beranggapan bahwa untuk bisa beramal haruslah berdompet
tebal. Padahal pada zaman sekarang, wakaf dapat dilakukan siapa pun. Dan tidak
hanya bersifat sosial, tetapi memiliki nilai lebih dan bermanfaat bagi
kemaslahatan umat (produktif).
Selama
berdirinya Wakaf Daarut Tauhiid (DT), lembaga wakaf ini istiqamah menjalankan
wakaf produktif. Yaitu mengubah aset wakaf menjadi aspek usaha yang dapat
menguntungkan, baik muwakif (donatur wakaf) maupun umat.
Melalui
wakaf produktif, dana yang dititipkan baik itu berupa uang maupun barang akan
dikelola sedemikian rupa, sehingga memiliki nilai manfaat lebih. Para muwakif tak
sekadar mendapat pahala karena telah menunaikan wakaf, tetapi juga dapat
memberikan manfaat lain kepada masyarakat.
“Dana
wakaf ini akan digunakan untuk program-prgram yang sifatnya memakmurkan dan
produktif, yang bisa memberikan manfaat dan nilai-nilai lainnya yakni kembali
digunakan untuk kemaslahatan ummat. Contohnya program pemberdayaan dan nilai
dakwah lain seperti sarana pendidikan,” ujar Agus Kurniawan, Wakil Direktur
Wakaf DT, Kamis (9/10).
Menurut
Agus, tak sedikit masyarakat yang belum paham tentang wakaf produktif. Sama
halnya dengan zakat, kebanyakan masyarakat lebih tahu dan paham zakat fitrah.
Padahal masih ada jenis zakat lainnya. Begitu juga dengan wakaf. Agus
menambahkan, dengan wakaf produktif, dana yang dikelola akan lebih terasa manfaatnya.
Adapun
aset-aset wakaf produktif yang saat ini dikelola oleh Wakaf DT adalah SMM DT,
ATM, Kios di lingkungan DT, Cottage dan Cafe DT, Gedung Daarul Hajj, area
parkir, kantor BNI Syariah, Gedung MQ FM, dan Gedung Catering dan laundry.
Hingga
saat ini, Wakaf DT senantiasa konsisten untuk meningkatkan pelayanan bagi umat.
Hal ini senada dengan pesan KH. Abdullah Gymnastiar, yakni agar tidak sejengkal
tanah pun yang tidak termanfaatkan. Mengapa? Karena ini adalah amanah muwakif
dan akan dipertanggungjawabkan kepada muwakif, termasuk kepada Allah SWT
tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar