Sinergi
penghimpunan wakaf tunai memasuki babak baru. Tabung Wakaf Indonesia (TWI)
selaku pemilik ijin penghimpun wakaf bekerjasama dengan Permodalan Baitul Mal wat
Tamwil Ventura (Ventura) menghimpun wakaf tunai melalui dua proyek, yakni
Tabung Wakaf Ritel (TWR) dan Tabung Wakaf Fund (TWF).
TWR
digagas sebagai jawaban atas animo masyarakat pengusaha mikro yang besar untuk
berwakaf. Tetapi hasrat mulia mereka untuk berwakaf terhambat oleh anggapan
bahwa wakaf itu harus besar. “ Wakaf selama ini dimaknai angkanya besar,
bersifat fisik seperti tanah, bangunan, dan kalau berwujud uang juga besar,
misalnya harus berjumlah jutaan,” ungkap Marketing Officer Ventura, Media Arief
Rizqie. “Padahal antusiasme anggota di banyak BMT untuk berwakaf cukup besar,”
imbuhnya.
Namun
keinginan mereka berwakaf harus tetap difasilitasi. Akhirnya digagaslah TWR.
Dengan TWR setiap orang bisa berwakaf dengan kekayaan sebesar apapun yang dia
miliki. Sedang wakif yang dibidik adalah pengusaha mikro yang masuk dalam
jaringan BMT Ventura. Sebagai lembaga pembiayaan (financing) BMT, Ventura
memiliki jaringan 138 BMT dengan kantor layanan sebanyak 500 unit yang tersebar
di seluruh Nusantara. Dari 138 BMT tersebut tak kurang dari 600.000 anggota
bergabung di dalamnya. Total asetnya Rp 1,3 triliun. “ Ini sangat potensial
untuk menghimpun wakaf tunai melalui Tabung Wakaf Ritel,” ujar Rizqie.
Bagaimana
dengan teknis penghimpunannya? Rencananya, TWI yang akan mengeluarkan voucher
wakaf tunai dengan nominal terkecil Rp 10.000 sampai terbesar, misalnya Rp
100.000. “ Selaku pemilik ijin, TWI-lah yang berhak membuat model
penghimpunannya, apakah dengan voucher, sertifikat atau apa pun bentuknya
sebagai bukti wakaf,” terang Rizqie.
Sedangkan
selaku pengelola dana adalah Ventura dibawah Fund Manager. Kemana dana wakaf
yang terhimpun disalurkan? “Dana itu digunakan untuk memperkuat permodalan BMT
lagi. Dengan modal dari wakaf tunai, ini akan memangkas biaya modal para
pengusaha mikro, karena modal pinjaman dari bank jelas lebih mahal.
Equivalensinya bisa 16 sampai 17 persen. Sedang dengan modal dari wakaf bisa
ditekan. Jadi wakaf tunai ini sangat menguntungkan bagi para pengusaha,”
jelasnya lagi.
Kewajiban
Ventura tentu menjaga agar wakaf tunai yang ada tetap utuh, dan tentu setelah
dikelola untuk modal usaha anggotanya menghasilkan surplus, yang nantinya oleh
Tabung Wakaf Indonesia dimanfaatkan untuk program-program sosial yang ada.
Project
yang kedua adalah Tabung Wakaf Fund. Secara sederhana, TWF adalah wakaf tunai
yang didapat dari keuntungan investasi seorang pemilik dana. “ Kalau Anda punya
uang misal 100 juta, lalu ingin Anda investasikan, hasil investasi Anda lalu
diwakafkan, lalu wakaf tersebut dikelola oleh nazhir untuk kemanfaatan umat.
Uang 100 juta Anda adalah investasi yang bisa Anda ambil kapan saja sesuai
kesepakatan dalam keadaan utuh,” terang Rizqie. TWF dibentuk untuk
memfasilitasi orang yang memiliki dana yang ingin diputar dan hasilnya diwakafkan.
“ Ini project para wakif premium.”
Baik
TWR maupun TWF berbasis IT. Ini sebagai pertanggungjawaban kepada pihak wakif
dan nazhir selaku pemberi amanah kepada Ventura. “Jadi nanti dalam 24 jam baik
wakif maupun nazhir atau pihak-pihak yang berkepentingan bisa memantau
perkembangan wakaf mereka. Berapa wakaf yang terhimpun, diinvestasikan kemana,
menghasilkan surplus berapa, dimanfaatkan untuk apa, semua terpantau secara
transparan,” kata Rizqie.
Saat
ini konsep kedua project tersebut masih terus dimatangkan oleh kedua belah
pihak. “Rencananya akan dilaunching pasca Ramadhan tahun ini,” pungkas Rizqie
yang akan menjadi project manager kedua proyek tersebut. (Sumber:
tabungwakaf.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar