Minggu, 19 Juli 2015

Wakaf Ritel dan Wakaf Hasil Investasi

Sinergi penghimpunan wakaf tunai memasuki babak baru. Tabung Wakaf Indonesia (TWI) selaku pemilik ijin penghimpun wakaf bekerjasama dengan Permodalan Baitul Mal wat Tamwil Ventura (Ventura) menghimpun wakaf tunai melalui dua proyek, yakni Tabung Wakaf Ritel (TWR) dan Tabung Wakaf Fund (TWF).

TWR digagas sebagai jawaban atas animo masyarakat pengusaha mikro yang besar untuk berwakaf. Tetapi hasrat mulia mereka untuk berwakaf terhambat oleh anggapan bahwa wakaf itu harus besar. “ Wakaf selama ini dimaknai angkanya besar, bersifat fisik seperti tanah, bangunan, dan kalau berwujud uang juga besar, misalnya harus berjumlah jutaan,” ungkap Marketing Officer Ventura, Media Arief Rizqie. “Padahal antusiasme anggota di banyak BMT untuk berwakaf cukup besar,” imbuhnya.

Namun keinginan mereka berwakaf harus tetap difasilitasi. Akhirnya digagaslah TWR. Dengan TWR setiap orang bisa berwakaf dengan kekayaan sebesar apapun yang dia miliki. Sedang wakif yang dibidik adalah pengusaha mikro yang masuk dalam jaringan BMT Ventura. Sebagai lembaga pembiayaan (financing) BMT, Ventura memiliki jaringan 138 BMT dengan kantor layanan sebanyak 500 unit yang tersebar di seluruh Nusantara. Dari 138 BMT tersebut tak kurang dari 600.000 anggota bergabung di dalamnya. Total asetnya Rp 1,3 triliun. “ Ini sangat potensial untuk menghimpun wakaf tunai melalui Tabung Wakaf Ritel,” ujar Rizqie.

Bagaimana dengan teknis penghimpunannya? Rencananya, TWI yang akan mengeluarkan voucher wakaf tunai dengan nominal terkecil Rp 10.000 sampai terbesar, misalnya Rp 100.000. “ Selaku pemilik ijin, TWI-lah yang berhak membuat model penghimpunannya, apakah dengan voucher, sertifikat atau apa pun bentuknya sebagai bukti wakaf,” terang Rizqie.


Sedangkan selaku pengelola dana adalah Ventura dibawah Fund Manager. Kemana dana wakaf yang terhimpun disalurkan? “Dana itu digunakan untuk memperkuat permodalan BMT lagi. Dengan modal dari wakaf tunai, ini akan memangkas biaya modal para pengusaha mikro, karena modal pinjaman dari bank jelas lebih mahal. Equivalensinya bisa 16 sampai 17 persen. Sedang dengan modal dari wakaf bisa ditekan. Jadi wakaf tunai ini sangat menguntungkan bagi para pengusaha,” jelasnya lagi.

Kewajiban Ventura tentu menjaga agar wakaf tunai yang ada tetap utuh, dan tentu setelah dikelola untuk modal usaha anggotanya menghasilkan surplus, yang nantinya oleh Tabung Wakaf Indonesia dimanfaatkan untuk program-program sosial yang ada.

Project yang kedua adalah Tabung Wakaf Fund. Secara sederhana, TWF adalah wakaf tunai yang didapat dari keuntungan investasi seorang pemilik dana. “ Kalau Anda punya uang misal 100 juta, lalu ingin Anda investasikan, hasil investasi Anda lalu diwakafkan, lalu wakaf tersebut dikelola oleh nazhir untuk kemanfaatan umat. Uang 100 juta Anda adalah investasi yang bisa Anda ambil kapan saja sesuai kesepakatan dalam keadaan utuh,” terang Rizqie. TWF dibentuk untuk memfasilitasi orang yang memiliki dana yang ingin diputar dan hasilnya diwakafkan. “ Ini project para wakif premium.”

Baik TWR maupun TWF berbasis IT. Ini sebagai pertanggungjawaban kepada pihak wakif dan nazhir selaku pemberi amanah kepada Ventura. “Jadi nanti dalam 24 jam baik wakif maupun nazhir atau pihak-pihak yang berkepentingan bisa memantau perkembangan wakaf mereka. Berapa wakaf yang terhimpun, diinvestasikan kemana, menghasilkan surplus berapa, dimanfaatkan untuk apa, semua terpantau secara transparan,” kata Rizqie.


Saat ini konsep kedua project tersebut masih terus dimatangkan oleh kedua belah pihak. “Rencananya akan dilaunching pasca Ramadhan tahun ini,” pungkas Rizqie yang akan menjadi project manager kedua proyek tersebut. (Sumber: tabungwakaf.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar