Negara Malaysia merupakan sebuah negara yang mempunyai
potensi untuk menjadi negara maju dengan membangun, mewujudkan dan mengukuhkan
institusi wakaf. Pelaksanaan wakaf di negara ini pada umumnya tidak jauh
berbeda dibanding dengan negara-negara muslim yang lain seperti di negara
Mesir, Kuwait, Turki dan Morocco. Di negara-negara Afrika dan Asia Barat
seperti di Mesir, Kuwait dan Morocco telah diwujudkan kementerian wakaf untuk
men-tadbir harta-harta wakaf. Dari dana wakaf, masjid-masjid didirikan,
berbagai aktivitas keislaman dilaksanakan secara terencana.
Praktek pelaksanaan ibadah wakaf di Malaysia mulai subur dan berkembang dengan pembangunan pondok-pondok pengajian agama secara tradisional yang mempengaruhi masyarakat setempat untuk mewakafkan harta mereka. Walaupun begitu dalam konteks zaman sekarang, ibadah tersebut telah diperluas, terutama dalam mendirikan rumah sakit wakaf yang memberi biaya yang relatif rendah. Di samping itu, wakaf juga memegang peranan penting dalam pembangunan rumah-rumah anak yatim serta pembiayaan yang diperlukan untuk pendidikan mereka. Yang terkenal juga adalah wakaf perusahaan dengan nama JCorp, Johor Corporation.
Dengan demikian perwakafan di Malaysia tidak terbatas hanya dalam bentuk
pembangunan masjid semata-mata. Salah satu contoh pengelolaan wakaf di Malaysia
adalah peranan YADIM yang bertugas mengelola skim wakaf berdasarkan konsep
pelaksanaan wakaf menurut Islam.
YADIM telah menawarkan 14 juta saham wakaf yaitu harga keseluruhan Pusat Latihan YADIM di Semungkis, Hulu Langat. Saham Wakaf ini ditawarkan kepada masyarakat umum dengan harga RM1 sesaham. YADIM juga membeli bangunan di pusat-pusat perdagangan strategis untuk meneruskan skim wakaf. Dengan cara ini, masyarakat Islam Malaysia memiliki bangunan perdagangan yang dapat disewakan kepada pedagang-pedagang Islam dengan harga sewa yang relatif rendah. Dengan cara demikian, mereka dapat bersaing dengan pedagang-pedagang lain, dalam upaya melibatkan peranan umat Islam di Malaysia dalam perdagangan global.
Di samping itu, di daerah bagian Malaysia lainnya seperti di Labuhan Aceh, peranan Majlis Agama Islam Pulau Pinang (MAIPP) dalam menangani harta wakaf sangat penting. MAIPP memiliki harta yaitu 1,000 lot serta 520 hektar tanah wakaf atau baitulmal.
Skim Wakaf di Pulau Penang, dilaksanakan melalui
sumbangan setiap orang muslim Pulau Penang dengan ringgit ke dalam Dana Wakaf sekurang-kurangnya
RM5.00. Dana yang dikumpulkan itu dibelikan kepada benda tidak bergerak seperti
tanah, bangunan dan proyek yang boleh mendatangkan manfaat kepada umat Islam.
Secara ringkas, Skim Dana Wakaf Pulau Pinang adalah salah satu bentuk wakaf dan asas-asasnya masih mengikut konsep asal wakaf.
Secara ringkas, Skim Dana Wakaf Pulau Pinang adalah salah satu bentuk wakaf dan asas-asasnya masih mengikut konsep asal wakaf.
Dalam konteks ini, skim dana wakaf mementingkan kebajikan umum. Dengan cara demikian, wakaf tersebut boleh dipergunakan untuk berbagai tujuan kebajikan dan pembangunan umat Islam.
Demikianlah di antara bentuk pengelolaan wakaf di
beberapa negara muslim yang tidak lagi membatasi wakaf dalam bentuk pembangunan
mesjid dan tanah saja, tetapi telah dikembangkan dalam bentuk-bentuk lain yang
produktif. Uraian di atas juga menjelaskan bahwa praktek pemanfaatan perwakafan
di beberapa negara muslim tersebut pada dasarnya dimanfaatkan sesuai dengan
tujuan wakaf
semula, namun dalam beberapa bentuk telah dilakukan pengembangan pemanfaatannya
dengan tujuan optimalisasi pemanfaatan benda wakaf untuk kepentingan umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar