IKON
besar di dunia pendidikan itu dulunya cuma sebuah masjid. Adalah Jauhar
Al-Shaqali, seorang panglima perang dinasti Fathimiyah pada tahun 970, yang
semula membangunnya. Masjid di Kairo, Mesir, itu lantas berkembang menjadi
tempat dakwah dan majelis ilmu yang semakin besar. Bahkan di era Muhammad Abduh
dibentuklah jenjang pendidikan dari tingkat dasar sampai universitas. Fondasi
yang diletakan Abduh ini ternyata mengantar tempat itu menjadi perguruan tinggi
akbar, yakni Universitas Al-Azhar.
Hebatnya,
Al-Azhar sebagai lembaga pendidikan terkemuka tak sepeser pun menarik iuran
dari mahasiswanya. Bahkan setiap tahunnya universitas berumur lebih dari seribu
tahun ini memberikan beasiswa bagi ribuan mahasiswanya. Tak cuma itu. Al-Azhar
juga menerbitkan kitab agama dan buku lainnya secara gratis. Kalaupun tidak,
buku-buku dijual dengan harga sangat murah.
Menurut
Dr. Abdul Aziz Kamil, mantan Menteri Waqaf dan Urusan Al-Azhar Mesir,
perjalanan Al-Azhar dari sebuah masjid dan ruwaq-asrama sederhana buat
mahasiswa-hingga menjadi besar tak terlepas dari peran umat Islam. Umatlah yang
menyumbangkan dananya melalui amal jariah, termasuk wakaf, baik wakaf uang,
harta benda, tanah, maupun gedung.
Tentu
saja Al-Azhar berhasil bukan sekadar karena kemurahan hati donaturnya,
melainkan juga lantaran kepiawaiannya mengelola dana wakaf. Menurut Abdul Aziz,
ada dua unsur penentu dalam keberhasilannya, yakni faktor manusia dan
undang-undang. Disamping Sumber Daya Manusinya banyak yang amanah dan
berkualitas, juga perangkat undang-undangnya sudah sangat lengkap menanungi dan
mendorong kemajuan perwakafan.
Memang,
Mesir sangat serius mengurus wakaf. Negeri ini punya Kementerian Wakaf atau
Wazirah Al-Auqaf. Lembaga inilah yang mengatur dan memantau roda perjalanan
wakaf di Mesir. Perputaran dana wakafnya dilakukan bersama dengan Universitas
Al-Azhar. Menurut Abdul Aziz, dana wakaf yang dikelola Al-Azhar mencapai
sepertiga kekayaan Mesir. Subhanallah, Bukan main, sungguh sangat spektakuler.
Dengan
dana wakaf tersebut, Al-Azhar bisa mempunyai banyak rumah sakit, memberi modal
usaha, mengirimkan dai dan dosen ke seluruh dunia, dan menerbitkan koran
mingguan Shout Al-Azhar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar