Rabu, 09 Desember 2015

WAQF BEST PRACTICE: Firdaus Memorial Park, Taman Makam 'Surga' Khusus Orang Tak Mampu

Taman pemakaman muslim Firdaus Memorial Park dibangun di kawasan Bandung Jawa Barat. Taman pemakaman berbasis wakaf yang dikembangan Lembaga Wakaf Profesional (Wakafpro 99) ini dikhususkan bagi jenazah keluarga pemberi wakaf (wakif) dan masyarakat yang tidak mampu (dhuafa).

Direktur Wakafpro-Sinergi Foundation, Asep Irawan mengatakan taman pemakaman ini disediakan untuk umat dan menjadi milik umat muslim. "Ini semua disediakan untuk umat dan menjadi milik umat. Ini wakaf murni, jika dia mampu silakan berwakaf. Khusus untuk kaum dhuafa. Bahkan kami juga menyiapkan kavling untuk ulama, ustadz, ataupun penghapal Alquran," ujar Asep saat berbincang dengan detikcom di Jakarta, Rabu (26/2) lalu.

Asep menuturkan, selain kenyataan lahan pekuburan di kota Bandung yang makin sempit dan mahal, cerita kematian seorang bocah dari keluarga miskin di Kota Bandung yang kesulitan untuk dimakamkan pada tahun 2011 silam menjadi latar digagasnya taman pemakaman ini. Asep mengisahkan, 3 tahun lalu dirinya menyaksikan usaha sepasang suami-istri miskin memperoleh pengobatan dan perawatan bagi putrinya yang sakit parah. Di bawah guyuran hujan malam itu, Asep terpaksa menemani pasutri tersebut membawa anaknya ke RS Hasan Sadikin, Bandung. Karena terlambat mendapatkan pertolongan, sang bocah yang baru berusia 4 tahun itu akhirnya dinyatakan meninggal oleh dokter.

Penderitaan pasutri tersebut tak berhenti sampai di situ. Setelah membawa jenazah buah hatinya ke kontrakan mereka di bilangan Kopo, Bandung, ternyata jenazah sang bocah tidak dapat langsung dikebumikan lantaran pengurus desa mengharuskan keduanya membayar biaya pengurusan jenazah sebesar Rp 600 ribu. Belum lagi beban biaya tahunan, sementara keduanya hanya pekerja serabutan.


"Saya menyaksikan langsung semua urutan kejadian itu. Alhamdulillah saat itu kami bisa membantu sesuai yang kami mampu. Namun kami bertekad ini tidak boleh lagi terjadi," kenang Asep.

Asep mengatakan, ada 10 hektar yang dialokasikan untuk lahan pekuburan dari 21 hektar yang akan dibebaskan. 10 Hektar tersebut dibagi dua untuk area pemakaman keluarga pemberi wakaf (wakif) seluas 5 hektar, dan sisanya untuk pemakaman keluarga dhuafa. Setiap wakaf Rp 10 juta, dia menjelaskan, wakif akan menerima benefit berupa 2 kavling lahan untuk jenazah keluarga wakif, dan 2 kavling lagi untuk keluarga dhuafa. Setiap kavling lahan berkapasitas 3 jenazah.

Dengan target 5.000 wakif, maka Firdaus Memorial Park diperkirakan mampu menampung sekitar 60 ribu jenazah. "Namun jika wakif tidak ingin menggunakan kavlingnya untuk keluarga, melainkan untuk dhuafa, pun tidak apa-apa. Justru itu semakin baik dan investasi kebaikan bagi dia. Yang jelas, 5 hektar itu khusus untuk kaum dhuafa," terangnya.

Dari mana dana pengelolaan taman pemakaman ini? Asep menjelaskan selain Fidaus Memorial Park, di atas lahan 21 hektar ini juga akan dibangun masjid, pesantren tahfidz, rumah bersalin cuma-cuma, persawahan dan peternakan. Wakaf yang diterima akan dikelola menjadi wakaf produktif di sawah dan peternakan ini.

"Intinya semuanya berbasis pada pengelolaan wakaf produktif. Sebagiannya lagi ada yang diinvestasikan, di mana dari usaha itulah yang akan menopang seluruh biaya taman pemakaman. Sehingga ahli waris juga tidak dikenakan retribusi bulanan atau tahunan," pungkas Asep.

Sejak diresmikan pada akhir tahun lalu, Asep mengatakan saat ini sudah ada 420 wakif yang bergabung dari daerah Bandung, Jakarta dan Bogor. Dari jumlah wakif itu, sekitar 50 persen memberi wakaf tunai, sisanya mencicil sesuai kemampuan dalam bentuk tabungan wakaf.

Wakif yang mencicil meski dalam jumlah kecil, sudah mendapatkan hak kavling. Sehingga jika wakif ataupun anggota keluarganya ada yang meninggal, sudah dapat dikuburkan di lahan kavling tersebut.

"Sudah ada 3 jenazah yang dikuburkan di taman pemakaman ini. 1 Orang wakif, 1 lagi orang tuanya wakif, dan seorang lagi dhuafa. Yang dhuafa ini bernama Tati, ibu-ibu tua renta hidup sebatangkara," ujarnya. "Semoga ikhtiar kami ini menjadi solusi bagi masyarakat yang sulit mencari lahan pemakaman bagi keluarganya karena mahalnya biaya pemakaman," tutup Asep. (Sumber: detik.com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar